REVIEW BUKU: One Of Us Is Lying (Karen M. McManus)

 


Tentang buku

Judul: One Of Us Is Lying
Judul terjemahan: Satu Pembohong
Penulis: Karen M. McManus
Penerjemah: Angelic Zaizai
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi 
Tahun terbit: 2017
Tebal: 408 halaman
ISBN: 9786020376172

Blurb

Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi

Bronwyn, si genius, nilai akademis sempurna dan tidak pernah melanggar peraturan
Addy, si cewek populer, gambaran sempurna pemenang kontes kecantikan
Nate, si bandel, dalam masa percobaan karena transaksi narkoba
Cooper, si atlet, pelempar bola andalan tim bisbol dan pangeran di hati semua orang
Dan Simon, si orang buangan, pencipta aplikasi gosip terdepan mengenai kehidupan Bayview High

Namun sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyelidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon.
Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya.

Mereka berempat dicurigai, dan semuanya punya rahasia terpendam.
Salah satu di antara mereka pasti ada yang berbohong.


Tentang Satu Pembohong

Mana yang benar dan mana yang salah? Mana pembunuh dan mana penipu. One of Us Is Lying merupakan cerita fiksi misteri karya penulis Amerika, Karen M. McManus.

Novel ini menceritakan tentang lima orang murid SMA Bayview High, Bronwny, Simon, Cooper, Addy, dan Nate, yang mendapatkan detensi karena "ketahuan" menyelundupkan ponsel di tas saat razia dilakukan. 

Bronwyn, si genius, sempurna, dan tak pernah melanggar peraturan. Addy, si cewek populer yang cantik dan penurut. Nate, si bandel yang sering masuk ruang detensi. Cooper, si atlet tampan, gagah, idaman para gadis. Dan Simon, orang buangan yang suka bergosip. Tiga orang dengan watak sempurna sedangkan dua lainnya memang bermasalah. 

Simon sang pembuat aplikasi gosip About That (aplikasi pembawa masalah yang sering mempublikasikan artikel tentang rahasia dari para murid Bayview High), meninggal setelah meminum air yang mengandung minyak kacang, padahal ia alergi dengan minyak kacang. Hal itu sontak mengagetkan keempat orang yang berada di ruang detensi. Mulai dari Nate yang langsung mencari Epipen (obat anti alergi), Bronwyn menghubungi ambulan, Cooper mencari Epipen di ruang perawat (karena Simon tak membawanya), dan si cantik Addy yang diam ketakutan karena bingung harus berbuat apa. 

Kejadian hari itu benar-benar mengerikan. Para polisi yang menyelidiki kasus ini mulai mencurigai salah satu dari mereka berempat, apalagi mendengar pernyataan bahwa Bronwyn, Addy, dan Cooper tak pernah di gosipkan Simon di aplikasinya, mulai menimbulkan kecurigaan polisi. 

Lain halnya dengan Nate yang terbiasa digosipkan, ntah benar atau tidak, cowok itu bisa saja membunuh Simon karena bosan dengan ocehannya.  

Setelah kematian Simon, semua murid Bayview High beranggapan bahwa About That telah usai. Namun, semuanya salah. Mulai dari entri misterius yang menyudutkan satu-persatu dari keempat orang itu, pelan-pelan berhasil mengungkapkan rahasia yang dimiliki keempat orang tersebut. Satu draf lain yang ditemukan polisi di aplikasi About That, semakin membuat karir mereka berempat hancur berantakan. 

Semua orang punya rahasia. Lalu rahasia apa yang mereka tutup rapat-rapat sampai rela membunuh Simon? (Seperti apa kelanjutan ceritanya?, silahkan baca bukunya :)

Review Buku

Buku One Of Us Is Lying merupakan satu-satunya buku bergenre fiksi misteri yang saya baca. Dari sinopsis, saya sudah tertarik dengan tokoh bernama Nate, si bandel dan juga Simon, orang buangan. Awal mula saya menemukan buku ini adalah lewat pencarian di Google play book, waktu itu saya iseng-iseng mencari novel misteri yang bertujuan untuk menguras otak saya dalam bentuk cerita, bukan angka-angka. Dan Google berhasil mempertemukan kami berdua. 

Dari sinopsis, penulis berhasil membuat saya tertarik untuk membacanya. Selain dua tokoh yang langsung memikat hati, kata "teman" buku ini seru untuk dibaca. Dan ternyata benar. Saya sangat menikmati ketika membacanya. Alur cerita terkesan cepat dan penulis menyampaikan ceritanya dengan sangat rapi. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga kita sebagai pembaca dapat mengetahui apa yang dipikirkan oleh keempat orang tersebut. 

Di pertengahan cerita masalah-masalah mulai berdatangan menimpa mereka berempat. Mulai dari Addy, Bronwyn, hingga Cooper yang menurut saya benar-benar bikin kaget!
Ya, Cooper si ganteng idaman para wanita. Saya syok dan nggak bisa berkata-kata setelah mengetahui rahasia apa yang dimilikinya. Lalu Nate, rahasia Nate menurut saya bukan rahasia yang bisa bikin syok tapi kehidupan Nate lah yang membuat saya kasihan dan semakin sayang kepadanya..uhuk.

Perkembangan kasus dari cerita ini berjalan dengan baik dan saya sebagai pembaca mulai menduga-duga bahkan menyalahkan salah satu dari mereka. Awalnya A lalu B dan ketika pemikiran lain masuk, saya menyalahkan C. Dan itu terus berlanjut sampai rahasia-rahasia yang mereka miliki terbongkar. 

Setelah berbagai masalah menimpa mereka berempat, puncak permasalahan-pun dimulai. Ya, siksaan tadi baru ucapan selamat datang saja, selanjutnya baru disiksa beneran. Dalang dari pembunuhan Simon benar-benar membuat saya kaget bukan main, dan lebih syok daripada saat mengetahui rahasia Cooper. Tokoh pendamping yang munculnya cuma beberapa kali saja juga berhasil membuat saya ngangguk-ngangguk nggak nyangka kalau tokoh tersebut lumayan berpengaruh pada cerita ini.

"Waahh.. gila" komentar saya ketika menyelesaikan buku ini. Setelah mencurigai setiap orang yang muncul, saya jadi merenung, ternyata begini endingnya. Memang hebat penulis dalam menggoyahkan keyakinan pembaca, apalagi rahasia yang dimiliki keempat orang tersebut sukses membuat saya geleng-geleng kepala karena ya... semua orang di dunia ini tidak ada yang sempurna.

Fiksi misteri. Walaupun genre-nya kelihatan menegangkan, akan tetapi dalam novel ini  kisah romansa antara dia dengan dia hahahaha (sweetie nggak mau spoiler) tetap ada, dan membuat fokus saya dengan kasusnya hilang walau hanya sebentar.  Interaksi antara kakak beradik seperti Bronwyn dan Maevi, apalagi Ashton dan Addy berhasil membuat saya iri dan berharap interaksi keduanya lebih diceritakan lagi pada novel ini. Tapi ya, walaupun keinginan saya itu belum tentu diwujudkan atau malah tidak akan pernah diwujudkan. Saya sangat menikmati keseluruhan ceritanya. Ya.. walaupun endingnya agak kurang menyenangkan, namun dalam penyelesaian kasus ini, jujur saya benar-benar puas dan belum bisa melupakan karena terlalu nggak nyangka. 

Hubungan keluarga, pertemanan, bahkan percintaan yang diangkat penulis pada novel ini, membuat saya sadar pentingnya menghargai keberadaan orang lain, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat melukai perasaan orang lain. Di sisi lain, pentingnya komunikasi dalam hubungan percintaan menjadi kunci utama dalam menghargai pasangan masing-masing. Mau bersikap jujur, dan mengutarakan kesulitan kepada pasangan, bukan di pendam sendiri atau malah menjauh, seakan semuanya dapat baik-baik saja kalau kita pergi meninggalkannya.

Kekurangan dalam novel ini mungkin dapat dianggap sebagai angin lalu karena kisah yang diangkat penulis dapat dinikmati oleh para pembaca. 

Saya sangat merekomendasikan novel ini kepada teman-teman semua yang ingin membaca novel misteri untuk pertama kalinya. Karena, pada dasarnya alur dari novel One Of Us Is Lying sendiri tidak berbelit, plot, bahkan karakter dari masing-masing tokohnya dapat kita temukan di dunia nyata, jadi nggak jauh beda lah. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan sekali lagi rapi. Jadi ya, penerjemah berhasil menerjemahkan novel ini dengan sangat baik.

Untuk harga, buku ini dijual dengan harga Rp. 97.000, buku ini dapat dibeli dalam bentuk E-book, kalian bisa membeli E-book nya di Google Play Buku, dalam versi bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dengan harga lebih terjangkau.












Yuk mampir

Instagram   : sweetovrn
Twitter        : sweetovrn
Spotify        : sweetovrn

Komentar

Top Review