Review Buku: Twilight (Stephenie Meyer)


Tentang Buku

Judul: Twilight
Penulis: Stephenie Meyer 
Penerjemah: Lily Devita Sari
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi
Tahun terbit: 2005
Tebal: 544 halaman
ISBN: 9780316007412

Blurb

"Tentang tiga hal aku benar-benar yakin:
Pertama, Edward seorang vampir.
Kedua, ada sebagian dirinya-dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu-yang haus akan darahku.
Dan ketiga, aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam dan tanpa syarat."
 
Ketika Isabella Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit porselen, suara keemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik yang membuat Isabella terpikat. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyingkapkan rahasia paling kelamnya. Hanya saja Bella tidak menyadari bahaya yang menantinya, ketika hubungannya dengan Edward semakin akrab. Dan sanggupkah Bella berpaling dan meninggalkan Edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?

Ini adalah kisah cinta terlarang. Dan seperti cinta terlarang lainnya, cinta ini tak mengenal jalan kembali, selain menjadi hidup dan sekaligus mati pada saat yang sama.

Tentang Twilight 

Novel Twilight merupakan novel fiksi, fantasi dan remaja karya penulis Amerika, Stephenie Meyer. 

Novel ini menceritakan tentang kisah cinta dua orang remaja bernama Bella Swan dan Edward Cullen. 
Bella Swan merupakan putri dari pasangan Renée Dwyer dan Kepala Polisi Forks, Charlie Swan. Kedua orangtuanya bercerai ketika ia masih kecil, dan Bella kecil hidup bersama ibunya.
Ketika memasuki masa SMA, Bella memutuskan pindah ke Forks, dan tinggal bersama Ayahnya. Di sana, ia di sekolahkan di salah satu SMA Forks yang hanya memiliki sedikit murid yaitu 357 siswa ditambah Bella jadi 358. Dan di kota itu-lah kisah cintanya dimulai, awal pertemuan dirinya dengan cowok misterius dan mempesona, Edward Cullen. 

Edward Cullen, cowok mempesona yang--bersikap kasar di hari pertama pertemuannya dengan Bella. Perlakuannya yang kasar membuat Bella bingung dan merenungi apa kesalahan yang ia perbuat sampai cowok itu jadi kaku dan menjaga jarak darinya. 
Bella ingin berdiplomasi dengan cowok itu. Ia ingin mencari tahu kesalahan apa yang ia lakukan hingga cowok itu merasa terganggu dengan kehadirannya. 
Akan tetapi, sayang seribu sayang Edward tak muncul lagi di sekolah sehari setelah perlakuan kasarnya terhadap Bella.

Sementara itu, Edward merupakan anak yang diadopsi oleh salah satu dokter ter-cerdas di Forks yaitu, Dr. Carlisle Cullen. 
Edward hidup bersama keempat saudarinya yang juga diadopsi oleh Dr. Cullen yaitu,  Alice Cullen, Rosalie Hale, Jasper Hale, dan Emmet Cullen. Keluarga yang memiliki wajah paling sempurna, cantik, tampan, dan lagi-lagi mempesona, ternyata memiliki rahasia besar tentang jati diri mereka yang sebenarnya. 

Vampir

Manusia vampir yang hidup dengan mengkonsumsi darah manusia, tak bisa bertahan di bawah sinar matahari, dan hidup selama ratusan tahun. 
Bagaimana mereka bisa beradaptasi di lingkungan yang penuh dengan darah segar itu? Bagaimana nasib putri semata wayang Kepala Polisi Swan yang "mulai dekat" dengan Edward? Apa yang akan Bella lakukan setelah mengetahui jati diri keluarga Cullen? lalu bagaimana dengan "bahaya" besar yang akan ia hadapi jika terus bersama cowok misterius itu? Penasaran dengan kisahnya? Silahkan baca bukunya :)

Review Buku 

Twilight. Hal yang enggak asing didengar oleh pemirsa pecinta Pattinson. Yah, novel ini sudah di filmkan dan  lumayan terkenal apalagi pemeran utamanya adalah Robert Pattinson (sebagai Edward Cullen) dan juga Kristen Stewart (sebagai Bella Swan) Kedua orang ini berhasil membuat kedua tokoh utama dalam novel Twilight semakin nyata, hidup, dan melekat di hati.

Pertama kalinya saya mengenal Edward dan Bella adalah ketika saya menonton film Twilight. Usia saya kala itu masih terbilang kecil dan nggak sesuai dengan rate pada filmnya. Meskipun begitu, wajah Robert yang gantengnya nggak bisa di nilai karena ganteng banget. Membuat saya sadar dan menyatakan diri bahwa, inilah tipe cowok yang bakal saya incar ketika saya besar nanti dan itu--masih menjadi impian hahaha.

Waktu nonton film Twilight, saya enggak tahu kalau film ini adalah film yang diadaptasi dari novel, apalagi saat itu saya belum tertarik dengan buku-buku tebal. Jadi kenalnya ya ini cuma film.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu dimana hobi saya yang sering bertambah menjadi ini dan itu, saya memutuskan untuk mulai suka membaca. Pada saat yang bersamaan saya ingat pernah diberi tahu kakak saya kalau film Twilight merupakan film yang diadaptasi dari novel. 
Karena kecintaan saya pada film Twilight sangat tak terhingga, saya pun mulai penasaran dengan Twilight versi novelnya. Saya mencari tahu di google play-book dan mengunjungi blog penulis (https://stepheniemeyer.com/) untuk mendapatkan E-book nya. (se-berjuang itu😢)
Setelah mendapatkan E-book Twilight, tentunya saya sangat puas dan enggak sabar untuk membacanya. Saya sangat sangat sangat ber-ekspektasi bahwa novelnya bakal se-bagus dan se-menarik seperti di film nya. Namun, ketika saya berhasil mendapatkan Ebook-nya. Saya enggak sadar kalau saya menyelesaikan novel ini selama hampir 6 bulan. 

Perjalanan saya menuju bab terakhir sangat-lah rumit. Selain sibuk sekolah online dan urusan lainnya saya juga enggak punya waktu untuk membaca novel fiksi membosankan seperti ini. Jujur pertama kali masuk di bab yang pertama, saya enggak henti-hentinya untuk membuka tutup mata saya biar nggak ketiduran. Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, cara penulis menjelaskan suatu hal atau menuliskan isi pikiran Bella benar-benar sangat detail, detail nya-pun nggak main-main. Luar biasa detail banget. Sampai-sampai saya merasa bosan dan enggak ingin melanjutkan membaca novel ini lagi. 
Akan tetapi, setelah saya memaksakan diri untuk "harus" menyelesaikan novel ini, saya rasa novel ini bisa-lah untuk diselesaikan. Yang penting waktu baca harus dalam kondisi yang pas biar enggak ketiduran.
Saya pribadi enggak masalah dengan cara penulis menuliskan kisahnya. Mau menggunakan sudut pandang orang pertama ataupun orang ketiga, mau yang bikin ngantuk, atau yang bikin bosan. Bagi saya yang terpenting pada sebuah buku adalah alur dan niat membacanya.

Plot pada novel Twilight bisa dibilang bagus, detail, dan ketegangan yang terjadi ketika memasuki komplikasi lumayan terasa. Saya sebagai pembaca ikut tegang ketika membacanya. 
Meskipun di bab pertama saya dibuat bosan, kalau Anda mengikut kisah perjalanan Edward dan Bella sampai akhir saya jamin Anda enggak akan bosan. Cinta segitiga antara Jacob, Edward dan Bella mulai tercium meski di series yang ini Jacob enggak diberi porsi yang banyak, (kalian bisa baca series yang kedua kalau ingin membaca bagian Jacob, disana Jacob lebih sering muncul) 
Momen atau kejadian selanjutnya yang menurut saya paling membekas di lubuk hati yang paling dalam adalah ketika Bella dan Edward bertemu di kefetaria untuk pertama kalinya, waktu dimana mereka berdua saling pandang. Di buku saya masih bisa sedikit merasakan detak jantung Bella ketika ia mendapati sosok Cullen. Rambut perunggu yang khas, warna mata yang hitam membahana. Pokoknya khas banget. Kalau melihat film nya pasti ngerti lah ya auranya seperti apa hahaha.

Untuk karakter setiap tokoh saya masih belum bisa menjelaskan. Karena novel ini menggunakan sudut pandang Bella, watak pada tokoh-nya pun saya belum bisa mengetahui secara jelas. Yang pasti, tokoh Bella adalah tokoh utama paling menyebalkan yang pernah saya temui. Pemaksa? atau mungkin terlalu buta akan cinta?. Hiyaa

Novel Twilight adalah novel ber-series. 
Berikut judul series kelanjutan novel Twilight karya Stephenie Meyer lainnya.

1. Twilight (2005)
2. New Moon (2006)
3. Eclipse (2007)
4. Breaking Dawn (2008)
5. Midnight Sun (2020)

Cover

Cover pada buku Twilight lumayan cantik. Walau sejujurnya saya lebih suka cover versi bahasa Inggris nya, menurut saya cover versi bahasa Indonesia sudah cukup cantik dan mampu menarik perhatian para pembeli yang ingin mencari novel fiksi. Di bagian tengah cover terdapat judul buku yakni Twilight, dan di bawahnya terdapat nama penulis dan juga penerbit yang diletakkan di bagian pojok kanan atas. 

Pada bagian belakang novel terdapat sinopsis dan juga info lainnya baik tentang harga buku atau-pun kontak penerbit.


Untuk cover dari series lainnya hampir sama walaupun warna dan ilustrasinya berbeda. 

Cover versi bahasa Indonesia


cover versi bahasa Inggris


Bagi saya, baik cover versi bahasa Indonesia ataupun versi bahasa Inggris, dua-duanya sama-sama cantik dan mampu menarik perhatian para pembaca. Keduanya memiliki ciri khas yang berbeda meskipun isi di dalamnya sama. Menurut saya para pembaca akan lebih berminat untuk membeli buku ini ketika mereka membaca judul bukunya "Twilight"

Untuk harga, novel Twilight dijual dengan harga Rp. 98.000 (di shopee) dan untuk harga e-book bisa di klik link yang sudah saya berikan di atas👆
Saya merekomendasikan buku ini kepada kalian semua, jangan lupa membacanya pun harus memiliki minat baca yang tinggi atau di saat kalian benar-benar merasa fresh agar enggak ketiduran. 
Sekian review kali ini, terimakasih.


















Yuk mampir

Instagram  : sweetovrn
Twitter       : sweetovrn
Spotify       : sweetovrn

Komentar

Top Review