Jika Anda Tetap Singgah




Memahami diri sendiri adalah hal paling sulit untuk dilakukan. 
Ketika seseorang berusaha memahami orang lain atau mungkin perasaan orang lain, ia akan terlebih dahulu menghadapi masalah pada dirinya sendiri. Pikiran pikiran yang ia kelolah untuk menjadi suatu jawaban yang baik, malah membuat dirinya tersesat dan terjerumus kedalam pikirannya sendiri. 
Seperti pada hubungan pasangan pria dan wanita yang baru saja mengikat janji untuk saling mengasihi, atau hubungan antar teman yang sama-sama berjanji untuk saling menemani satu sama lain di saat masalah datang menghampiri salah satunya, atau malah hubungan antar orangtua dan anak yang sebetulnya tidak bisa dikatakan saling mengenal karena pemikiran baru bocah pubertas yang mulai berubah. 
Semua ini saya sebut sebagai hal merepotkan yang rumit dan egois untuk hubungan antar manusia yang tidak mengenal satu sama lain. Kepercayaan dan pemahaman masing masing akan mulai dipertanyakan seperti, Apakah benar ia mencintai saya?, apakah benar ia pantas untuk saya?, apakah benar ia bisa berubah menjadi seseorang yang mau mengerti saya?, atau, apakah benar ia bisa memahami perasaan saya walau sedikit saja?. 
Bagi saya memahami orang lain sama saja melukai diri sendiri. Semakin dalam Anda memikirkan perasaan orang lain, semakin dalam pula Anda terjebak ke dalam pikiran Anda sendiri. Mulai dari rasa kecewa berlebih, pertikaian lawas yang kembali Anda ingat karena kekesalan Anda, dan kesedihan yang melanda diri Anda karena orang yang Anda pahami tolol dan tidak mau ikut memahami diri Anda. Ini sama sakitnya dengan cinta bertepuk sebelah tangan Anda kepada seseorang yang Anda cintai namun tidak membalas cinta Anda dan malah mengikat janji dengan pria atau wanita yang ia cintai di depan mata Anda. Sangat menyedihkan dan penuh dengan air mata.

Jika Anda mulai menciptakan pertikaian atau pemahaman sepihak dalam pikiran Anda ketika sedang memahami sikap seseorang, Anda perlu yang namanya Komunikasi. 
Jujur saya belum tahu cara pasti untuk keluar jika sudah terjebak dalam pikiran sendiri. 
Akan tetapi, banyak orang mengatakan bahwa Anda bisa bercerita, Anda bisa mencurahkan isi hati Anda kepada orang yang Anda percaya atau mungkin kepada orang yang sedang Anda pikirkan saat itu juga. 
Dengan komunikasi, Anda dapat meminimalisir rasa kecewa yang Anda buat dan kekhawatiran berlebih yang Anda ciptakan di dalam kepala Anda sendiri. Hal ini juga berlaku kepada Anda yang suka bicara tanpa berpikir karena terlalu terbawa suasana. Kata-kata kasar atau mungkin makian tidak akan keluar dari mulut Anda jika Anda bisa berkata jujur kepada orang yang Anda rasa mengganggu. Cara mengungkapkan kekesalan Anda juga perlu Anda perhatikan agar mempermudah pemahaman orang tersebut, mungkin bicara secara langsung kepada orang tersebut dalam kondisi tenang namun tetap serius dalam menyampaikan.

Kalaupun orang yang Anda pahami melakukan kesalahan lagi, kesalahan yang mengganggu pikiran Anda lagi dan lagi. Keputusan dapat Anda buat setelah Anda sudah benar-benar memahami sikap orang tersebut. 

Bagaimana menurut Anda?

Semoga artikel kali ini bermanfaat untuk Anda. Saya harap apa yang baru saja saya sampaikan dapat Anda pahami dengan baik. Semangat berjuang dalam mengelolah pikiran, jangan lupa untuk tetap bersabar apapun yang terjadi agar pikiran Anda dapat tersaring dengan baik dan benar.

Sekian artikel #withovrn kali ini, Terimakasih sudah membaca.

Komentar

Top Review