Review Buku: It Ends With Us (Colleen Hoover)
Tentang Buku
Judul: It Ends With Us
Judul terjemahan: Akhir Antara Kita
Penulis: Colleen Hoover
Penerjemah: Nur Anggraini
Penerbit: Simon and Schuster
Penerbit vers terjemahan: PT Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi
Tahun terbit: 2016
Tebal: 480 halaman
ISBN: 978-602-03-3972-6
Blurb
Semua bermula dari pertemuan tak sengaja di sebuah rooftop. Lily berusaha menenangkan diri setelah kematian ayahnya dan Ryle, dokter neurosurgeon tampan, mengaku sedang menepi dari tekanan pekerjaan. Sebagai dua orang asing yang tidak berencana bertemu lagi, mereka merasa nyaman saling berbagi kejujuran telanjang--cerita tentang luka masa lalu dan segala hal yang tidak pernah dibagi kepada orang terdekat.
Beberapa bulan kemudian, takdir kembali mempertemukan Lily dan Ryle. Dengan mudah mereka menjadi pasangan yang nyaris sempurna dan penuh kebahagiaan. Kecuali satu hal: Ryle terlalu mencintai Lily hingga membuatnya sanggup memukuli kekasihnya hingga babak belur karena alasan cemburu.
Kebanyakan orang bertanya-tanya dan menyalahkan, mengapa Lily tidak pergi saja dan meninggalkan semuanya? Mengapa ia begitu naif memaafkan Ryle berulang kali? Mengapa ia bertahan dalam hubungan yang tidak sehat?
Namun, mengapa tidak ada yang bertanya alasan Ryle tega berbuat abusif? Bukankah seharusnya segala tudingan diarahkan pada pria yang tidak mampu mengendalikan emosi sebagai alasan melakukan KDRT?
Lalu bagaimana hubungan ini harus diakhiri?
Tentang Buku
Lily Bloom, wanita muda berusia 23 tahun yang baru saja kehilangan seorang Ayah. Hubungan Lily dan sang Ayah terbilang "tidak baik baik saja." Perlakuan kasar yang di lakukan oleh sang Ayah kepada Ibunya membuat Lily geram dan menyimpan dendam tersendiri kepada Ayahnya. Kepergian Andrew, ayah Lily, bukan menjadi bagian dari kesedihan Lily, malah--mungkin itu yang terbaik bagi kehidupan Lily. Agak kejam tapi itulah kenyataannya. Lily merasa bahagia sekaligus tenang setelah masalah hidupnya pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Tidak ada kekerasan, tidak ada rasa intimidasi lagi, Lily dan Ibunya dapat melanjutkan kehidupan normal mereka tanpa perlu merasa takut lagi.
Tindakan Andrew kepada sang Ibu membuat Lily menjadi sosok yang tangguh dan berpendirian kuat. Lily berjanji kepada dirinya sendiri, kalau pasangannya berani berbuat kasar kepadanya, ia akan pergi meninggalkannya. Akan tetapi, sepertinya itu tidak terlalu berlaku kepada dokter muda tampan yang suka meniduri banyak perempuan. Ryle Kincaid. Pertemuan tidak di sengaja antara Ryle dan Lily di rooftop menjadi awal kisah cinta mereka di mulai. Mulai dari kejujuran telanjang yang di ciptakan Ryle, hingga pertemuan di toko bunga yang akan di buka Lily, menjadi kejutan tersendiri yang pernah di rasakan seumur hidup Lily. Seperti takdir sengaja mempertemukan mereka berdua, Lily sendiri mulai merasa bahwa dirinya dan Ryle tidak akan terpisahkan meski masa lalu datang kembali ke kehidupan Lily.
Lalu, setelah hari-hari terlewatkan dengan begitu sempurna sosok lain Ryle yang belum diketahui Lily muncul dan menggoyahkan hati Lily. Ia bingung harus tetap bertahan atau memilih menyerah dengan hubungannya. Kebingungan Lily di goyahkan dengan janji palsu Ryle yang tidak akan mengulang hal yang sama lagi. Akan tetapi, kesempatan yang Lily berikan malah mendatangkan petaka bagi kehidupan Lily sendiri. Penyesalan yang mendalam menghantui Lily dan Lily bingung harus berbuat apa selain menangis.
Bagaimana kisah kelanjutan antara Lily Bloom dan Ryle Kincaid? Akankah Lily memilih untuk tetap bertahan di saat dirinya sendiri mengetahui bahwa pacarnya tidak jauh berbeda dengan sang Ayah? Atau malah sebaliknya? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Silahkan baca bukunya :)
Review Buku
It Ends With Us merupakan novel terjemahan karya penulis Amerika Colleen Hoover. Novel ini di terbitkan pada tahun 2016, tepatnya 6 tahun yang lalu. Saya sendiri mengetahui novel ini di tahun 2022, di mana cover buku It Ends With Us bermunculan di beranda tiktok, reels, dan youtube short saya. Jujur awalnya saya nggak terlalu penasaran sama novel ini, selain saya lagi nggak mood baca novel romance saya juga nggak kenal penulisnya, jadi saya ya biasa aja. Tapi karena novel ini terlalu sering muncul di beranda media sosial saya, saya-pun jadi penasaran dan bertanya-tanya "Apa sih bagusnya novel ini?", "Sebagus itukah novel ini sampai banyak reviewer buku menjadikan novel ini sebagai salah satu novel yang paling sering di rekomendasikan?"
Setelah pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala saya, saya-pun mulai mencari novel ini di Kindle Amazon. Lama mencari, versi yang saya temukan kebanyakan versi bahasa inggris-nya saja, jadi saya ya kerja keras buat cari versi terjemahannya dan puji Tuhan ketemu. Sempat kaget sih waktu tahu versi terjemahan novel ini di terbitkan oleh Gramedia, karena kita ketahui bersama kalau buku-buku yang terbitan oleh Gramedia itu kebanyakan buku-buku yang terbaik, jadi setelah saya mendapatkan versi terjemahan dari novel It Ends With Us, saya-pun mulai excited buat baca novel ini.
Memasuki bab pertama saya sudah di buat jatuh cinta sama karakter Ryle Kincaid. Selain kondisi fisik yang di jelaskan secara detail sama penulis, pekerjaan dan status Ryle membuat saya semakin kelepek-kelepek sama cowok yang satu ini. Kayak, nggak bakal ada cowok kayak gini bisa kita temukan di dunia nyata, karena terlalu fiksi dan terlalu sempurna.
Jujur pertama kali saya baca novel ini, saya sempat meng-judge dan beranggapan kalau cerita yang di bawakan oleh penulis terlalu pasaran. Ya mau gimana lagi? Pertemuan di rooftop itu sudah terlalu familiar buat saya, terlalu banyak novel-novel yang saya baca menggunakan rooftop sebagai spot utama pertemuan tokoh dalam cerita. Jadi saya-pun sempat ragu untuk melanjutkan novel ini, takut isi ceritanya sama kayak novel-novel pada umumnya. Akan tetapi, seiring berjalannya cerita, saya mulai mengubah pendapat saya tentang novel ini, anggapan negatif dan penilaian sepihak yang sudah saya lakukan terhadap novel ini pelan-pelan mulai menghilang. Perubahan itu bisa di lihat dari ketertarikan saya untuk terus membalik halaman, karena ceritanya yang menarik dan terlihat berbeda, membuat novel ini selesai hanya dalam waktu 3 hari saja.
Narasi yang di bawakan penulis dalam menyampaikan ceritanya mampu membuat para pembaca ikut merasakan apa yang di rasakan oleh tokoh utama. Perasaan tertekan, sedih, bahagia bahkan ketika tokoh utama berada di fase depresi, dapat kita rasakan bahkan kita pikirkan secara psikologisnya. Melalui novel ini saya bisa mengetahui isi pikiran ketika rumah tangga seseorang berada di ujung tanduk, keputusan untuk tetap bertahan atau pergi menjadi bagian dalam diri saya ketika membaca novel ini. Salah siapa ini, lalu apa yang akan terjadi kalau misalnya hal seperti ini di lakukan terlebih dahulu membuat saya tertekan ketika membacanya.
Novel ini sempat saya jeda selama satu minggu. Bukan karena saya sibuk atau tidak sempat membaca, tapi karena mental saya ikut terbawa ketika membaca novel ini. Kayak, terlalu tertekan sama isi ceritanya aja jadi nggak berani buat melanjutkan. (Tapi itungannya tetap 3 hari ya kawan-kawan wkwkwk) Kalau boleh jujur, setelah menutup buku ini saya merasa trauma untuk hal-hal tertentu, seperti kejadian di tangga, dapur dan lain sebagainya. Bahkan ketika saya sedang mengobrol dengan teman saya, hal tertentu yang lagi di bicarakan misalnya oven bisa saya kaitkan dengan isi cerita yang ada pada buku, perasaan deja vu sudah kayak bonus jika kita membaca novel ini sampai habis hahaha.
Menurut saya plot dari cerita sudah cukup atau sangat cukup menegangkan untuk di baca. Karakter setiap tokoh di ciptakan dengan sempurna karena mampu membekas di lubuk hati saya yang paling dalam. Penulis juga berhasil mematenkan spot tertentu sebagai kejadian paling traumatis dan paling membekas bagi para pembaca. "Kejujuran telanjang" juga menjadi topik terbaik yang saya baca pada buku ini. Untuk keseluruhan cerita saya sudah suka, akan tetapi saya kurang suka sama ending ceritanya. Agak egois dan jatuhnya nggak adil. Tapi bagaimanapun itu saya tetap menghormati keputusan penulis dalam memutuskan ending pada cerita ini.
Untuk kekurangan pada buku bisa kita anggap sebagai angin lalu saja, karena overall saya sangat menyukai alur pada cerita dan saya sangat merekomendasikan buku ini kepada Anda semua.
Buku ini di jual dengan harga Rp. 95.000 (harga pulau Jawa). Anda bisa mendapatkannya di online shop seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya. Versi bahasa Inggris dapat Anda beli di official store Periplus, atau website resmi Amazon Shop.
Anda juga dapat membeli buku ini dengan format E-book di Google Play Store
Atau di aplikasi resmi Amazon Kindle IT ENDS WITH US
Demikian review buku dari saya, semoga review ini bermanfaat bagi Anda semua.
Terima Kasih!
Yuk mampir
Instagram : sweetovrn
Twitter : sweetovrn
Spotify : sweetovrn

Komentar
Posting Komentar