Review Buku: Pride & Prejudice (Jane Austen)
Tentang Buku
Judul: Pride & Prejudice
Penulis: Jane Austen
Penerjemah: Berliani Mantili Nugrahani
Penerbit: Mizan Qanita
Genre: Fiksi, Roman
Tahun Terbit: 2016
Terbitan Pertama: 28 Januari 1813
Tebal: 588 halaman
ISBN: 978-602-7870-84-0
Blurb
"Sejak awal, perangaimu, keangkuhanmu, sikap acuh tak acuhmu, jadi landasan kebencianku padamu. Sebelum sebulan mengenalmu, aku sudah tahu bahwa kau adalah pria yang takkan mungkin kunikahi"
Di mata Elizabeth, Mr. Darcy tidak pernah menjadi sosok yang memesona. Baginya, laki-laki itu angkuh, sombong, dan menyebalkan. Elizabeth membenci tatapannya yang merendahkan, cara bicaranya yang meremehkan, dan segala hal tentang bangsawan kaya raya itu. Kebencian itu semakin bertambah ketika Elizabeth mengetahui bahwa Mr. Darcy telah melakukan hal yang menurutnya tidak bisa dimaafkan.
Butuh waktu lama bagi Elizabeth untuk mengetahui sisi lain Mr. Darcy dan menerima kenyataan akan kebaikannya yang tersembunyi. Dan, ketika akhirnya gadis itu menyadari perasaannya pada Mr. Darcy telah berkembang menjadi cinta, dia pun jadi ragu, akankah dia bisa menebus prasangkanya yang sangat buruk pada laki-laki itu? Lalu akankah cintanya yang baru tumbuh itu menjadi sia-sia?
Dalam Pride and Prejudice, Jane Austen menuangkan detail yang memikat mengenai kaum menengah ke atas pada abad-19. Karakter-karakternya yang memukau, juga narasinya yang cerdas, menjadikan novel ini sebagai salah satu novel roman terpopuler sepanjang masa.
Review Buku
Pride & Prejudice adalah novel klasik karya penulis asal Inggris bernama Jane Austen. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 28 Januari 1883. Meski sudah lama diterbitkan, novel Pride & Prejudice tetap populer dan dianggap sebagai novel feminis pertama dalam sejarah literatur dunia.
Awal mula saya mengetahui novel ini sendiri adalah ketika saya lagi bosan dengan buku nonfiksi. Waktu itu, saya memutuskan untuk berselancar di internet dan mencari informasi atau sekedar rekomendasi novel-novel bergenre romance. Dan, novel ini menjadi novel pertama yang direkomendasikan waktu itu.
Awalnya sih saya nggak seberapa minat, apalagi Pride & Prejudice adalah novel klasik yang diterbitkannya jauh sebelum saya lahir. Saya pikir bakal susah buat mencerna isi ceritanya, alhasil saya-pun memutuskan untuk tidak memilih Pride & Prejudice sebagai bacaan baru saya waktu itu.
Memasuki tahun 2022 saya dibuat penasaran sama isi cerita dari novel Pride & Prejudice. Apalagi setelah Hardin dan Tessa (karakter dari novel After) memperdebatkan novel ini. "Hebat sih kalo aku bisa join jugak" pikir saya sambil menahan kesombongan. Kesombongan untuk segera berdebat dengan para readers Pride & Prejudice juga wkwkwk. Saking nggak tahannya buat tau isi ceritanya, saya memutuskan untuk menonton film-nya langsung tanpa membaca novelnya terlebih dahulu. Hingga saat ini, penyesalan mendalam menghantui diri saya, karena menonton film yang diterbitkan dari novel tanpa membaca novel-nya terlebih dahulu itu salah besar.
Sekedar mengingatkan aja ya guys, membaca tanpa merasakan isi dari sebuah cerita yang dijabarkan oleh penulis tu nggak enak dan nggak nyaman.
Selanjutnya, setelah saya menonton film Pride & Prejudice saya NGGAK PAHAM sama jalan ceritanya. Emang pada dasarnya bakat saya buat mengidentifikasi film itu kurang, saya-pun nggak bisa memahami isi cerita dari film Pride & Prejudice. Akan tetapi, memasuki bulan November ini saya memaksakan diri untuk membaca versi novelnya dan Wow, awalnya emang bikin ngantuk tapi setelah saya melewati halaman demi halaman, bab demi bab, saya-pun dibuat nyaman. Ingat betul waktu itu saya sampai nggak bisa lepas dari bacaan padahal waktu itu saya lagi melaksanakan ujian. Jangan ditiru yak guys.. karena hal ini nilai ujian saya jadi jelek T__T
Saya menyelesaikan novel Pride & Prejudice ini hanya dalam waktu 3 hari saja. (Padahal niat bacanya udah dari Januari 2022.) Dan bisa dibilang novel ini menjadi salah satu novel klasik yang saya rekomendasikan juga untuk kalian baca, yah.. setidaknya sekali seumur hidup lahya hehe.
Narasi yang dibawakan penulis kelewat nyaman untuk dibaca. Saya nggak tau ya versi bahasa inggrisnya gimana, tapi untuk versi terjemahannya sendiri bisa dibilang Perfect karena bahasanya mudah dipahami dan novelnya sendiri bukan tipikal novel rumit yang perlu berjam-jam untuk mencerna bacaannya.
Karena kisah yang dibawakan berlatar waktu abad ke-19 tentu disini kita bisa mengetahui bagaimana keadaan, penampilan, dan latar belakang keluarga dipandang tinggi oleh semua orang. Disini Elizabeth Bennet dan seluruh keluarga Bennet lainnya adalah salah satu contoh dari sekian banyak contoh korban diskriminasi dari keluarga bangsawan.
Untuk plot-nya sendiri, karena saya udah nonton film-nya duluan, saya nggak seberapa heboh atau terkejut sama plot yang disajikan. Akan tetapi, untuk penilaian dari saya setelah membaca bukunya, bisa dibilang saya sangat suka dan sangat bisa merasakan kebahagiaan dari tokoh Elizabeth dan Mr. Darcy ketika akhirnya mereka sama-sama menyatakan perasaannya pada satu sama lain.
Selain plot-nya yang keren, saya dibuat jatuh hati oleh penulis dengan penokohan dari novel ini. Baik itu Elizabeth Bennet, Mr. Darcy, seluruh keluarga Bennet, bahkan tokoh pendukung paling menyebalkan, cerewet, tukang pamer, suka meninggikan diri dengan imbuan maaf di depannya seperti Mr. Collins mampu bikin kita semua para readers-nya jengkel dan bawaan-nya ikutan kesel.Tapi se-menjengkelkan apapun Mr. Collins, bagi saya itu-lah part terseru dari Pride & Prejudice wkwkwk.
Tokoh favorit saya di novel ini ada Jane Bennet, wanita kalem sepanjang abad yang nggak pernah menghakimi orang sebersalah atau bahkan semenyebalkan apapun orang itu. Yah, Jane Bennet adalah tokoh bijaksana yang paling saya suka di novel ini.
Untuk pesan dan kesan saya selama membaca, tentu Pride & Prejudice adalah gambaran mengerikan tapi indah di abad ke-19. Keindahan itu terpancar dengan kisah cinta nggak masuk akal dari Elizabeth dan Darcy. Dan, untuk perasaan mengerikan itu ada ketika keluarga bangsawan atau orang-orang disekitar menghina dan melakukan diskriminasi hanya karena ekonomi-nya berbeda.
Itu-lah Pride & Prejudice, banyak hal bisa kita pelajari dalam ceritanya. Kebijaksanaan dan kelemahlembutan diperlukan oleh setiap orang yang hidup di dunia jika orang itu memang mau dihargai oleh orang-orang di sekitarnya.
Untuk kekurangan dari buku ini mungkin bisa kita anggap sebagai angin lalu karena saya sangat menikmati karya Jane Austen yang satu ini.
Pride & Prejudice dijual secara online maupun offline. Anda bisa memiliki Digital Book-nya dengan membeli-nya di Google Playbook ataupun aplikasi-aplikasi legal lainnya (link sudah dicantumkan) untuk di buku fisiknya bisa Anda dapatkan dengan membeli di toko online seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya.
Untuk harga buku ini dijual dengan harga Rp. 89.000
Sekian review buku dari saya, Terimakasih sudah membaca!

Komentar
Posting Komentar