Review Buku: As Long As The Lemon Trees Grow (Zhoulfa Katouh)

 


Identitas Buku

Judul : As Long As The Lemon Trees Grow
Penulis : Zhoulfa Katouh
Penerjemah : Berliani Mantili Nugrahani & Esti Ayu Budihabsari
Penerbit : PT Mizan Pustaka
Genre : Fiksi Sejarah, Kontemporer
Tahun Terbit : Cetakan ke IX, Nov-2024
Tebal : 480
ISBN : 978-602-441-313-2

Sinopsis

Akibat perang Suriah, Salama kehilangan ibunya, Ayah dan Hamza, kakaknya ditawan, entah masih hidup atau sudah mati. Kini, Salama harus menjaga Layla, kakak iparnya yang sedang hamil. Hamza berpesan agar Salama menjaga Layla dan calon bayinya. Satu-satunya cara menjaga Layla dari perang adalah mengungsi ke Eropa, tapi setiap kali melihat para korban perang, rasa bersalah menikam Salama. Haruskah dia pergi dari Suriah, ketika bangsanya bergelimpangan akibat perang?
Keputusasaan dan ketakutan bercampur hingga mewujud dalam sosok pria bermata dingin, Khawf, yang mendorong Salama untuk pergi. Namun, Salama bertemu Kenan, pemuda bermata hijau dengan semangat membara membela negara. Kini, Salama harus memilih antara tetap tinggal untuk negaranya, ataukah pergi demi memenuhi janjinya kepada Hamza.

Menarik bukan?

Review Buku

Zoulfa Katouh merupakan novelis asal Kanada berdarah Suriah yang mencuri perhatian publik atas novel debutnya yang berjudul As Long As The Lemon Trees Grow. Mengisahkan Suriah, perjuangan, dan cinta, novel ini trending di Tiktok dan di cintai para pembaca dari berbagai kalangan, serta mendapatkan pujian berbintang dari para kritikus sastra. Sudah diterjemahkan ke dalam 21 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, novel ini bahkan berhasil meraih berbagai penghargaan, salah satunya masuk sebagai kandidat Shortlisted Book of The Year Discover di The British Book Award 2023. 

Karakter utama dalam buku ini bernama Salama Kassab. Salama merupakan mahasiswi farmasi yang akhirnya menjadi relawan rumah sakit karena situasi peperangan di Suriah yang menewaskan banyak korban. 
Kengerian yang terjadi di Suriah bahkan sudah menjadi bagian dalam kehidupan Salama. Bukan. Bukan hanya Salama. Tapi semua penduduk Suriah yang terdampak perang. Salama harus melihat duka setiap harinya, menyaksikan kekejian rezim dan dihantui kegelapan, ketakutan, dan ketidak bahagiaan. 
Namun, cinta datang di tengah kegelapan. Secuil harapan datang untuk membangkitkan semangat juang. Dan.. apakah Salama dapat bangkit dari keterpurukan?

Situasi yang digambarkan dalam buku As Long As The Lemon Trees Grow berhasil merepresentasikan penderitaan akibat perang di Suriah dengan sangat baik. Perjuangan untuk tetap bertahan hingga harapan yang sepertinya tidak ada, dapat kita rasakan melalui sudut pandang Salama yang dituliskan rinci oleh penulis.

Di bab pertama, penulis mendeskripsikan setting cerita dan latar belakang kehidupan Salama melalui sudut pandang Salama yakni sudut pandang orang pertama. Pembaca dapat dengan baik memahami dan meresapi situasi yang terjadi di Suriah melalui pemikiran Salama (yg juga menjadi bagian dari korban perang). Perasaan emosional, ketakutan, trauma, dan ketegangan yang dirasakan Salama juga dapat saya rasakan dengan sangat baik. 

Alur cerita yang digunakan pada novel adalah alur maju. Namun, karena ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama, perkembangan cerita pada novel terkesan lambat. Mungkin, bagi sebagian pembaca-termasuk saya, gaya penceritaan seperti ini kurang dapat di nikmati. Beberapa kali saat sedang tidak terjadi ketegangan, pemikiran mendalam tokoh membuat saya jenuh dan bahkan mengantuk saat membacanya. Akan tetapi, apabila saya kembali hanyut dalam tiap kalimat pada novel, maka ketakutan dan perasaan frustasi Salama pun kembali menghantui pikiran saya. Bayangan-bayangan mengerikan dari kemungkinan terburuk yang ditunjukkan Khawf-halusinasi Salama karena efek trauma, membangkitkan empati saya tentang kehidupan para korban perang atau bahkan pengungsi yang sebetulnya mereka juga tidak menginginkan situasi seperti ini.

Bukan cuma trauma saja yang ada pada novel, terdapat bumbu-bumbu asmara antara Kenan dan Salama yang hadir di tengah kengerian yang terjadi di Suriah. Yang menandakan bahwa kebahagiaan itu pantas untuk kita dapatkan meskipun kesulitan melanda. Kisah asmara mereka bukan kisah yang menggebu-gebu. Terdapat rasa hormat satu sama lain.

Karakter yang dibangun penulis pada Salama, Kenan, Layla dan yang lainnya cukup kuat. Apalagi karakter tokoh Layla yang ceria dan selalu mendukung Salama. Kenan yang penuh kasih sayang, baik untuk negara, keluarga, maupun pada Salama. Juga ajaran agama yang hadir di tengah mereka. Iman.

Plot twist pada cerita.. hebat. Jujur, plot twist yang di hadirkan penulis membuat saya menganga saat membaca. Entah berapa banyak air mengalir dari mata saya, begitu twistnya di munculkan air mata beserta jantung saya seakan ikut berhenti karena saking terkejut dan tidak menyangkanya saya bahwa kondisi Salama sangat-sangat hancur. Bahkan sampai saat saya menuliskan review saya tentang novel ini, jiwa saya seperti tidak pada tempatnya karena masih sering memikirkan apa yang dialami oleh Salama, dan korban yang saat ini juga terdampak perang di negara mereka.

Banyak nilai moral yang saya peroleh setelah membaca buku ini. Menurut saya, situasi Salama adalah gambaran dari orang yang benar-benar beruntung dari banyaknya orang tidak beruntuk lain yang terdampak perang, bahkan tidak punya harapan untuk pergi. Saya pikir, seharusnya orang/manusia yang memiliki kekuasaan, lebih bisa lebih memikirkan rasa kemanusiaan dibanding hal-hal yang hanya menguntungkan mereka saja. 

Segala kelemahan pada novel ini dapat dianggap sebagai angin lalu karena bagi saya, penulis sudah sangat berhasil menggambarkan serta mewakilkan kondisi korban perang dengan sangat apik. Saya harap Anda bisa membaca novel ini saat ini juga.
Akan tetapi, ada beberapa hal mengganjal yang masih memenuhi pikiran saya. Keadaan Hamza. Saya harap.. Hamza diberikan ending yang jelas supaya tidak membuat saya larut dalam kesedihan karena memikirkan situasi Hamza huhuhu.

Rate untuk novel ini adalah 10/10

Untuk harga, novel ini dijual dengan harga Rp139.000 (harga pulau Jawa) buat kalian yang mau beli bukunya, kalian bisa mendapatkannya di offline store toko buku gramedia, atau online store di shopee, tiktokshop, tokopedia dan lain sebagainya.

Berikut link E-Book yang juga bisa kalian beli di Google PlayBook

Sekian review buku dari saya, Terima kasih!









Yuk mampir
Instagram   : dre4mchara
Twitter        : sweetovrn
Spotify        : sweetovrn


Komentar

Top Review